Paparan sinar matahari memang baik untuk tubuh karena membantu pembentukan vitamin D. Namun, terlalu banyak terpapar sinar UV justru bisa membawa efek negatif bagi kulit, salah satunya adalah fotodermatitis. Apa itu fotodermatitis dan mengapa kita harus waspada terhadapnya?
Apa Itu Fotodermatitis?
Fotodermatitis adalah reaksi peradangan pada kulit yang terjadi akibat paparan sinar ultraviolet (UV), baik dari matahari maupun sumber buatan, seperti tanning bed. Berbeda dengan sunburn biasa, fotodermatitis melibatkan reaksi imun atau interaksi dengan zat kimia tertentu di kulit, sehingga gejalanya bisa lebih parah.
Gejala Fotodermatitis
Gejala fotodermatitis bisa muncul segera setelah terpapar sinar UV atau beberapa jam setelahnya. Berikut beberapa tanda umum:
- Kulit memerah dan terasa panas seperti terbakar
- Gatal atau perih
- Munculnya ruam atau lepuhan
- Kulit mengelupas
- Perubahan warna kulit (hiperpigmentasi)
Penyebab Fotodermatitis
Reaksi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor:
1. Paparan Sinar UV yang Berlebihan
Terlalu lama berada di bawah sinar matahari, terutama saat siang hari, meningkatkan risiko kerusakan kulit.
2. Reaksi dengan Zat Kimia
Beberapa bahan kimia, seperti yang terdapat pada parfum, tabir surya, atau obat-obatan tertentu (seperti antibiotik atau obat tekanan darah), bisa memicu reaksi saat terkena sinar matahari.
3. Kondisi Medis Tertentu
Orang dengan gangguan sistem imun atau kondisi kulit sensitif lebih rentan mengalami fotodermatitis.
Siapa yang Rentan Terkena?
- Orang dengan kulit cerah
- Pengguna obat-obatan fotosensitif
- Individu dengan riwayat alergi atau penyakit autoimun
- Mereka yang sering bekerja di luar ruangan
Cara Mencegah Fotodermatitis
Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu melindungi kulit:
- Gunakan tabir surya minimal SPF 30 setiap hari, bahkan saat cuaca mendung.
- Hindari sinar matahari langsung antara pukul 10.00–15.00.
- Kenakan pakaian pelindung, seperti topi lebar, kacamata hitam, dan baju lengan panjang.
- Hindari produk kimia fotosensitif jika Anda tahu memiliki reaksi terhadapnya.
- Periksa label obat yang sedang Anda konsumsi—beberapa obat memiliki peringatan soal sensitivitas terhadap sinar UV.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Fotodermatitis?
Jika Anda mencurigai gejala fotodermatitis:
- Segera hindari paparan sinar matahari.
- Bersihkan area kulit yang terkena dan hindari menggaruk.
- Gunakan kompres dingin untuk meredakan peradangan.
- Aplikasikan krim antihistamin atau kortikosteroid ringan sesuai anjuran dokter.
- Konsultasikan ke dokter kulit jika gejala memburuk atau tidak membaik dalam beberapa hari.
Kesimpulan
Meskipun matahari adalah sumber energi dan vitamin D, paparan yang berlebihan justru bisa membahayakan kulit, bahkan menimbulkan kondisi seperti fotodermatitis. Dengan memahami risikonya dan menerapkan langkah pencegahan, kamu bisa tetap menikmati aktivitas luar ruang tanpa khawatir terhadap kesehatan kulitmu.