Sebagai salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia, Pertamina terus berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi perminyakan. Salah satu fokus utama saat ini adalah menekan emisi gas rumah kaca di ladang minyak melalui berbagai inisiatif berkelanjutan.
Dengan target mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, Pertamina mengimplementasikan berbagai strategi hijau, mulai dari pemanfaatan teknologi rendah karbon hingga pengembangan energi terbarukan.
Strategi Pertamina dalam Menekan Emisi
1. Pemanfaatan Teknologi Carbon Capture & Storage (CCS)
Pertamina mengadopsi teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk menangkap dan menyimpan emisi CO₂ yang dihasilkan dari aktivitas pengeboran. Proyek percontohan CCS telah dilakukan di beberapa lapangan minyak, seperti di Jatibarang dan Gundih.
2. Optimalisasi Gas Buang (Flare Gas Recovery)
Gas buang (flare gas) yang biasanya terbuang selama produksi minyak kini dimanfaatkan melalui Flare Gas Recovery System. Teknologi ini mengubah gas sisa menjadi energi listrik atau bahan bakar, sehingga mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi.
3. Penggunaan Energi Terbarukan di Operasional Lapangan
Pertamina mulai menggantikan sumber energi fosil dengan panel surya (solar panel) dan pembangkit listrik tenaga bayu (angin) untuk operasional lapangan minyak. Hal ini tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga menekan biaya operasional.
4. Efisiensi Energi dan Electrification
Melalui program electrification, Pertamina beralih dari mesin diesel ke peralatan berbasis listrik di berbagai fasilitas produksi. Langkah ini mampu menurunkan jejak karbon secara signifikan.
Dampak Positif bagi Lingkungan dan Ekonomi
- Pengurangan emisi CO₂ hingga 30% di beberapa lapangan minyak.
- Peningkatan efisiensi produksi dengan pemanfaatan gas buang dan energi terbarukan.
- Mendorong transisi energi hijau sejalan dengan target pemerintah Indonesia.
Tantangan dan Langkah Ke Depan
Meski telah mencapai kemajuan, Pertamina masih menghadapi tantangan seperti:
- Tingginya biaya investasi teknologi hijau.
- Kebutuhan kolaborasi dengan pemerintah dan perusahaan global untuk akselerasi proyek rendah karbon.
Ke depan, Pertamina akan terus memperluas implementasi teknologi hijau dan berinovasi dalam pengelolaan emisi untuk mencapai target NZE 2060.
Pertamina menunjukkan komitmen kuat dalam mengurangi emisi di ladang minyak melalui berbagai inovasi berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi strategis, langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi global.